BANDA ACEH | fjpindonesia.com – Walikota Sabang, Nazaruddin membuka, acara Kick Off meeting Kemitraan Pemerintah Kota Sabang dengan Unicef tentang Pengentasan Masalah Malnutrisi Ibu dan Anak pada Selasa lalu (22/1/2019) di Aula Bappeda Aceh.
Nazaruddin dalam sambutan pidatonya saat membuka acara menyebutkan, data balita yang mengalami malnutrisi dan stunting di Kota Sabang berdasarkan pendataan 2018, sebanyak 540 dari 2.037 balita di Kota Sabang mengalami malnutrisi dan stunting, atau sebesar 26,5%. Untuk itu kata dia, Pemerintah Kota (Pemko) berkomitmen mencegah dan menanganinya.
“Malnutrisi dan stunting pada anak merupakan persoalan krusial dan harus segera ditangani. Sangat miris setiap 1 dari 4 balita di Kota Sabang mengalami stunting. Fakta ini berdasarkan data aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat pada 2018,” kata Nazaruddun.
Untuk penanganan malnutrisi dan stunting sekaligus menuju kota Sabang sejahtera, pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk bantuan tunai anak yang universal (universal cash grants/USG) dilakukan melalui transfer dana tanpa syarat kepada seluruh keluarga di Kota Sabang yang memiliki anak usia 0-6 tahun.
Pelaksanaan program ini akan diiringi dengan penguatan pemahaman dan pendampingan kepada keluarga dan masyarakat agar bantuan tunai tepat guna dan memenuhi kebutuhan esensial anak.
“Pelaksanannya kami bekerjasama dengan Unicef perwakilan Aceh, dan nantinya dibantu oleh mitra pelaksananya, Flower Aceh,” sebut Nazaruddin.
Walikota Sabang mengingatkan, semua pihak untuk berkolaborasi dalam penanganan malnutrisi dan stunting di Kota Sabang. Karena menurut Nazaruddin, malnutrisi dan stunting merupakan persoalan krusial yang membutuhkan komitmen dan kerja keras semua pihak secara terintegrasi mulai dari perangkat kerja pemerintah kota Sabang, dukungan pemerint gampong, LSM, masyarakat dan para pihak terkait lainnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Unicef Aceh, Andi Yoga Tama menyebutkan, pelaksaan program USG akan berkotribusi kepada pengurangan angka kemiskinan sampai 3% dan perbaikan gizi anak di Kota Banda Aceh.
“Apresiasi kepada pemerintah Sabang yang sudah mencanangkan program ini. Hasil micro simulasi yang dilakukan Unicef, menunjukkan bahwa pelaksanaan bantuan tunai anak akan berkotribusi kepada pengurangan angka kemiskinan sampai 3% dan perbaikan gizi anak di Kota Sabang,” ujar Abdi Yoga.
Menurutnya, program ini dapat menjadikan Kota Sabang sebagai model sukses mengurangi angka malnutrisi pada ibu dan anak.
Lebih lanjut Andi menjelaskan program yang sedang dijalankan Unicef di Aceh untuk pengurangan malnutrisi dan stunting. Dengan membangun hubungan jangka panjang dengan Pemerintah Aceh, UNICEF Indonesia akan melaksanakan model pendekatan multi-sektor untuk mengatasi malnutrisi ibu dan anak di Provinsi Aceh pada empat kabupaten/kota terpilih.
Sebut dia, Kabupaten Simeuleu, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Singkil, dan Kota Sabang. Model ini akan mendukung intervensi yang terintegrasi dan komprehensif dari berbagai sektor untuk mengatasi penyebab utama malnutrisi ibu dan anak, termasuk paket gizi esensial, layanan kesehatan, dan layanan kebersihan berbasis masyarakat dengan dukungan pengasuhan yang positif (positive parenting) dan program bantuan tunai anak yang universal (universal cash grants).
Malnutrisi dan Stunting pada anak sangat terkait dengan kondisi kemiskinan. Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan, Bappeda Provinsi Aceh, Martunis, ST, DEA memaparkan beberapa kebijakan untuk mengatasi kemiskinan anak di Aceh.
Jelasnya, penangan malnutrisi dan stunting dapat diatasi melalui kebijakan untuk mengatasi kemiskinan anak meliputi kebijakan intervensi 100 hari pertama untuk mencegah stunting/wasting, optimalisasi layanan kesehatan anak di tingkat primer, penyediaan penguatan pendidikan usia dini dan dasar, penyediaan lingkungan yang bersih dan sehat, penyediaan tambahan makanan anak sekolah, penyediaan universal grant child, peningkatan pemahaman orang terkait pola asuh, peningkatan kesejahteraan orang tua, serta keberpihakan dan sinkronisasi anggaran (APBG, APBK, APBA, dan APBN) dalam pengentasan kemiskinan anak.
Kick Off meeting Kemitraan Pemerintah Kota Sabang dengan Unicef tentang pengentasan masalah malnutrisi ibu dan anak juga menghadirkan pimpinan DPRK, SKPK, Dandim 0112, Kapolres, Danlanal, Danlanud, Kajari, perwakilan instansi pemerintahan, MAA, MPU, Baitul Maal, PKK, Camat, Geuchik, Puskesmas, LSM, media dan pihak strategis lainnya di Kota Sabang. ( Saniah LS/acehnews.net)