Air Susu Ibu (ASI) memiliki manfaat yang besar bagi tumbuh kembang bayi. Namun, faktanya hingga kini masih banyak ibu yang lebih memilih memberikan susu formula. Padahal dengan memberikan bayi ASI mampu menekan angka kematian hingga 16%.
Hal ini terungkap dalam kegiatan semiloka bertema “Pentingnya Pengenalan Gizi Terbaik Sejak Dini” yang diselenggarakan Forum jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) bekerja sama dengan Coca Cola Amatil Indonesia Medan, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumut serta Kecamatan Medan Petisah, Sabtu (28/2) di Aula Kantor Camat Medan Petisah dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional.
Konselor AIMI, dr RA Puji Dwi Astuti di hadapan puluhan peserta ibu menyusui dan ibu hamil menyebutkan, dengan memberikan ASI, akan meningkatkan daya tahan tubuh anak terhadap infeksi atau penyakit ganas. “Semakin lama bayi disusui semakin bagus, dan dengan menyusui ini akan menghindarkan anak dari penyakit infeksi dan penyakit keganasan,” ujar dr Puji.
Dia juga menyebutkan, orang tua dilarang memberikan makanan dan minuman seperti air mineral, madu, botol dot, pisang, susu formula bayi di bawah usia enam bulan. Menurutnya, sebenarnya ASI yang diberikan, sudah memenuhi kebutuhan gizi si anak. Berbeda dengan susu formula, sebab tidak semua kandungannya bisa diserap dan baik bagi perkembangan si bayi. “Selain kebutuhan gizi si anak terpenuhi, menyusui ini juga mengurangi risiko penyakit diabetes bagi ibu,” timpalnya.
Sementara narasumber lainnya yang juga ahli gizi, Sairi Mulianti Saragih menyebutkan, dalam pemenuhan gizi ini, makin banyak ragamnya makanan yang mengandung sumber protein, karbohidrat yang dikonsumsi semakin bagus. Karena protein ini menggantikan jaringan sel sel tubuh yang rusak.
Pembicara lainnya, psikolog yang juga Pembina FJPI Irna Mirnauli menegaskan seorang ibu menyusui tidak boleh stress. “Karena ini akan berpengaruh pada ASI nya,”ujarnya. Dia juga menyebutkan selama ini, banyak orangtua yang yang hanya fokus dengan pendidikan si anak. Sehingga banyak anak yang dipercepat kematangannya. “Harusnya orang tua memperhatikan proses bermain, belajar dan olahraga nya,”ujarnya.
Camat Medan Petisah, Rahmat Harahap menyebutkan harapannya agar masyarakat kecamatan medan petisah peduli dengan kesehatan sejak dini. Menurutnya penyuluhan ini merupakan pembelajaran yang sangat penting. Tidak hanya bagi masyarakatnya saja, namun juga aparatur seperti lurahnya. “Kita mengapresiasi kegiataan ini, ki harapkan ini bisa dilanjutkan ke depannya,”imbuhnya.
Dia juga meminta bagi peserta bisa mengikuti kegiatan tersebut untuk terus belajar, sehingga anak yang dilahirkan menjadi generasi yang cerdas untuk jadi pemimpin kedepan.
Ketua TP PKK Kecamatan Medan Petisah, Sri Jumiati menambahkan seorang ibu juga harus bisa menjadi dokter bagi anaknya. Sehingga bila anaknya sakit, dia bisa merawatnya. “Makanya jangan berhenti belajar dan membaca. Ibu hars pintar, karena juga harus menjadi guru. Ibu itu harus serba bisa,”ujarnya.
Secara terpisah Wilson Siahaan Head of Corporate Affair Coca-Cola Amatil Indonesia menyebutkan pihaknya selalu menjadi perusahaan yang mendukung kegaiatan yang mengedukasi bagi masyarakat. “Khususnya dalam bidang keseharan dan mengajak semua pihak untuk senantiasa menciptakan gaya hidup sehat disetiap tempat dimana kami beroperasi. Kami sangat menghargai kolaborasi berkelanjutan dengan fjpi dan Aimi, yang utamanya berhubungan dengan masa depan ibu dan anak Indonesia,” ujarnya.
Ketua FJPI, Ramdeswati Pohan menambahkan FJPI akan berupaya menjadi sebuah organisasi yang bermaanfaat bagi masyarakat banyak. “Kami organisasi jurnalis tidak hanya peduli dengan peningkatan wawasan para jurnalis namun juga masyarakat dalam berbagai bidang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua sponsor yang ikut mendukung di kegiatan ini,” ungkapnya. Selain sponsor utama, event ini juga didukung oleh Ayam Bakar Wong Solo, Yayasan Anugrah Nusantara Raya AIPEN- Medan, Bait Al Hikmah, Sirup Kurnia, Keripik Kreasi Lutvi, Pondok Kue Nabila. (jp-Ld)