Pakailah video sebagai media promosi bisnis anda. Sebab, audio visual terbukti lebih melekat ketimbang hanya di media audio atau visual saja. Itulah penekanan Dennis Adhiswara saat mengisi acara seminar yang diadakan komunitas bisnis Tangan Di Atas Medan di Aula Martabe, akhir pekan lalu. Ajakannya kepada para pebisnis, khususnya pebisnis pemula untuk memanfaatkan video sebagai media promosi bukan tanpa alasan. Selain lebih efektif, berbagai social media dan alat video yang lebih mudah dan terjangkau membuat siapa saja bisa membuat video promosi bisnis.
“Jangan bayangkan video iklan bisnis kita tayang di televisi, mahal. Pakai saja social media yang ada, facebook, twitter, youtube, instagram, atau broadcast di blackberry dengan mamanfaatkan layanan youtube. Murah dan lebih kena kepada jangkauan yang lebih luas,” ujarnya.
Bisnis video ini juga sudah dilakoni Dennis dan terbukti efektif. Beberapa rekannya sudah memanfaatkan cara ini untuk mendengungkan brand atau produk mereka, dan berhasil. Saat ini Dennis sedang mengelola bisnis situs video online yang banyak memfasilitasi para videomaker nasional untuk berkarya, terutama film pendek yang digarap secara indie namun kualitas ceritanya sangat baik.
Dennis berfoto bersama para UKM difabel Medan usai menjadi narasumber dalam seminar yang dihelat komunitas TDA Medan.
Dari Aktor ke Bisnis Video
Nama Dennis Adhiswara mulai dikenal masyarakat pecinta film Indonesia melalui peran “Mamet” di sebuah film fenomenal tahun 2002 AADC [Ada Apa Dengan Cinta]. Kini, Denis telah memiliki sebuah bisnis di industri film yang mulai didirikannya pada tahun 2012 yang lalu bernama Layaria. Melalui Layaria, dirinya ingin fokus pada pengembangan kreativitas para kreator video online di Indonesia. Bahkan, Layaria besutan Dennis merupakan official partner dari Youtube. Ia mendirikan Layaria sejak tahun 2012 yang lalu. Sebabnya, tentu saja karena Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sekali kreator video ataupun film yang kreatif.
Namun sayangnya, kreator film tersebut justru tidak banyak mendapat tempat di stasiun TV baik lokal maupun nasional. Oleh karena itu, melalui Layaria ia ingin menjadi jembatan penghubung antara kreator film yang kreatif dalam menyampaikan karya-karyanya. Terlebih, dengan perkembangan dunia teknologi internet yang semakin berkembang pesat seharusnya para kreator film tersebut akan lebih mudah dikenal masyarakat luas. Pasalnya, Layaria juga menjadi official partner dari Youtube di Indonesia. (jp)