Peresmian penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak bagi keluarga berpenghasilan rendah di Lingkungan V Kedai Durian Kecamatan Medan Johor Kodya Medan, Rabu (5/7)

MEMASTIKAN tidak ada pembuangan limbah yang mengotori air di lingkungan masyarakat, program perbaikan sanitasi dan penyediaan air bersih gencar dilakukan di kota Medan.

Badan Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional (USAID) Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) turut membantu untuk menyediakan pendampingan teknis dan mendukung kesadaran masyarakat.

Duta Besar Amerika Serikat, Joseph R Donovan mengungkapkan negaranya yakin Indonesia yang merupakan negara yang makmur, aman dan demokrasi sangat baik untuk Amerika Serikat juga dunia. Karenanya, Amerika Serikat berusaha untuk terus berkontribusi mendukung program prioritas yang sudah ditetapkan pemerintah Indonesia. Terutama untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan, juga mata pencaharian masyarakat Indonesia.

“Karena menurut kami semua itu (peningkatan tata kelola pemerintahan juga mata pencaharian masyarakat,red), baik untuk Amerika Serikat dan dunia,” ujarnya usai meresmikan penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak bagi keluarga berpenghasilan rendah di Lingkungan V Kedai Durian Kecamatan Medan Johor Kodya Medan, Rabu (5/7/2017).

Dalam kegiatan yang dihadiri Plt Sekda Sumut Ibnu Hutomo dan Walikota Medan, Dzulmi Eldin dan puluhan masyarakat sekitar ini, Joseph R Donovan mengungkapkan sekitar setengah dari penduduk perkotaan di Indonesia tidak memiliki akses air perpipaan dan sekitar setengah dari penduduk Indonesia juga tidak memiliki akses ke layanan sanitasi, dan hal ini berisiko munculnya penyakit.

Informasi yang diperoleh, di Provinsi Sumatera Utara tercatat 33% penduduk masih belum memiliki akses air minum, sebuah angka yang melebihi rata-rata nasional.

“Kita tahu bahwa air bersih penting bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari,” kata Donovan.

Amerika Serikat bangga dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk bekerjasama menuju akses Universal untuk air bersih dan sanitasi layak di tahun 2019. Air, sanitasi dan penyakit terkait higiene, seperti diare, hepatitis A dan demam tifoid adalah penyebab kematian di Indonesia. Faktanya, penyakit diare menjadi penyebab 25% kematian anak-anak di Indonesia.

Dalam pelaksanaan program ini, jelas dia, Kota Medan akan menyediakan dana untuk konstruksi pipa air dan toilet dengan sistem septik, kemudian PDAM Tirtanadi yang notabene dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan menyediakan air bersih, layanan sanitasi melalui sistem perpipaan dan merencanakan layanan lumpur tinja terjadwal (L2T2), sementara Badan Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional (USAID) Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH PLUS) akan menyediakan pendampingan teknis dan mendukung kesadaran masyarakat.

Proyek USAID IUWASH PLUS sebesar USD39,6 juta bekerja di 8 provinsi untuk meningkatkan layanan air minum dan sanitasi di Indonesia, dengan fokus utama 40% penduduk tenniskin. Di Sumatera Utara, USAID IUWASH PLUS bekerja di 5 kota/kabupaten.

Selama lima tahun, proyek itu akan menyediakan peningkatan akses air bersih bagi 1 juta penduduk dan peningkatan akses sanitasi layak bagi 500.000 penduduk di Indonesia, USAID IUWASH PLUS bermitra dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan sistem pengelolaan tinja yang komprehensif dari rumah tangga dengan tangki septik yang layak, hingga layanan penyedotan dan pengolahan tinja di tingkat kota.

USAID IUWASH PLUS juga meningkatkan akses air minum bagi masyarakat miskin melalui pmjaman pembiayaan mikro dan subsidi untuk sambungan air dan mendukung pembangunan pipa master meter bagi masyarakat, agar rumah tangga dapat mudah terhubung. (amel/jp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini