PINK Ribbon atau pita merah muda menjadi lambang internasional waspada kanker payudara. Bulan Oktober adalah bulan peduli kanker payudara. Jika dideteksi dini, kanker payudara bisa disembuhkan.

Pink Ribbon merupakan aksi yang menunjukkan solidaritas dan dukungan kepada para breast cancer survivors, sekaligus mengajak kaum perempuan lebih waspada dan sadar bahaya penyakit ini.

Profesor Chen Wei, ahli onkologi dari St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou mengatakan, “ Setiap tahun angka kejadian kanker payudara di dunia meningkat 3-4 persen, dan kanker payudara paling sering terjadi pada perempuan usia 35-50 tahun,” jelasnya dalam acara seminar Strong, Against Breast Cancer, di Hotel Grand Aston Medan, Sabtu (21/10/2017).

Profesor Chen Wei menekankan pentingnya deteksi, diagnosa dan penanganan dini karena jika dideteksi pada stadium awal kemungkinan sembuh mencapai 95%. Namun sayangnya, karena 80% perempuan yang terkena kanker payudara tidak merasakan sakit, maka banyak kasus kanker payudara terlambat ditangani. Tidak hanya perempuan, 1% laki-laki pun juga bisa terkena kanker payudara.

Sadari atau periksa payudara sendiri bisa dilakukan sendiri atau dengan bantuan suami. Selanjutnya deteksi juga bisa dilakukan secara medis, yaitu dengan USG, mamografi, mamotomi, biopsi, pemeriksaan patologi anatomi, dan lainnya.

Kaum perempuan diharapkan rutin untuk memeriksaan diri untuk mengetahui jika ada perubahan pada payudara. Ciri kanker payudara antara lain puting berdarah atau keluar cairan, ada benjolan biasanya keras, perubahan bentuk dan ukuran payudara, puting masuk ke dalam, ada cekungan, perubahan warna kulit, rasa nyeri atau sakit, kulit berkerut seperti kulit jeruk, pembengkakan di sekitar payudara dan ketiak, perubahan bentuk puting. Pada stadium lanjut akan nampak seperti bunga kol, bernanah, dan berbau.

Banyak penderita kanker payudara menolak untuk diperasi dan menempuh pengobatan karena takut kehilangan payudara. Prof. Chen Wei menjelaskan bahwa teknologi medis modern memungkinkan pengobatan kanker payudara tanpa harus mengangkat payudara. Metode pengobatan minimal invasif atau minimal luka memberi harapan bagi kaum perempuan, seperti dengan cryotherapy, immunotherapy, nano knife, dan penanaman biji partikel. (mela/jp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini