Maret tahun ini diawali dengan turunnya ribuan perempuan lintas profesi dan umur ke jalanan dengan tajuk ‘WomenMarch’. Aksi turun ke jalan ini diprakarsasi oleh Women’s March Jakarta dan akan diikuti oleh sejumlah kota di Indonesia.

Di Jakarta sendiri, Sabtu (3/3) kemarin, ribuan perempuan tersebut menggelar poster dan spanduk berisi protes dan suara mereka tentang berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan. Di antaranya stop pernikahan anak, stop kekerasan terhadap buruh migran, sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, kekerasan berbasis gender, serta anti diskriminasi.

Selain berorasi, pada pawai yang berlangsung dari jalan MH Thamrin hingga istana presiden tersebut, ada juga pembacaan puisi, pertunjukan tari dan musik. Kerrina Basaria, Ketua Women’s March Jakarta mengatakan bahwa ini adalah kali kedua dilakukan, setelah tahun lalu Women March juga digelar. Antuasis peserta pawai sungguh suatu energi untuk perjuangan pergerakan perempuan untuk Indonesia yang lebih baik bagi siapapun. Solidaritas dari pria peserta pawai juga menjadi dukungan, bahwa persoalan kekerasan terhadap perempuan bukan saja disuarakan oleh korban, melainkan siapa saja yang gelisah dengan penindasan dan ketidakadilan terhadap perempuan dan kaum marjinal. (jp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini