Para jurnalis perempuan di Papua mendeklarasikan terbentuknya Forum Jurnalis Perempuan Indonesia di Papua dengan terpilihnya pengurus periode 2018-2021. Deklarasi dan pemilihan pengurus berlangsung di Hotel Grand Abe, Abepura Jayapura, Selasa (3/4) dan berhasil memilih Ketua Yuliana Lantipo dari Tabloid Jubi. Ada pun Sekretaris terpilih Omega Batkorumbawa dari MNC TV dan Echy Sanyi sebagai Bendahara dari Harian Pagi Papua.
Pemilihan berlangsung seru, karena sebelumnya ada 5 kandidat yang akan dipilih, salah satu persyaratan yang harus dilakukan kandidat adalah penyampaian visi dan misi.
‘’Kita mengawali pemilihan pengurus ini dengan cara penyampaian visi misi kandidat agar kita tahu apa yang mereka akan lakukan untuk kemajuan organisasi ini. Ini juga untuk mengawali pembentukan organisasi dengan cara elegan, bukan dengan cara menunjuk pengurus tetapi melewatinya dengan proses demokrasi,’’ ujar Ketua Panitia Evarukdijati.
Pengurus inti dilengkapi dengan pengurus divisi. Ada enam divisi yang dibentuk, divisi advokasi koordinator Nethy Dharma Somba dari The Jakarta Post, divisi usaha dana koordinator Nola Kobe dari TVRI, divisi pengembangan kapasitas koordinator Yulika Anastasia dari megapolindonesia.com, divisi organisasi koordiantor Beatrix Ibo dari papuatv.com, divisi pemberdayaan perempuan koordinator Herawati dari Inews Papua. Selain itu dibentuk juga divisi perwakilan daerah, untuk Timika Misbach La Rike, Biak dan Nabire Rahmawaty Pinontoan, Wamena, Vina Rumbewas dan Merauke Amy.
Yuliana Lantipo yang juga mantan jurnalis Sinar Harapan di Jakarta mengatakan, forum ini akan menjadi wadah untuk pengembangan kapasitas jurnalis perempuan maupun perempuan lainnya yang ingin menjadi penulis atau pewarta, selain itu akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam menjalin komunikasi untuk kemajuan perempuan.
‘’Jurnalis perempuan selain untuk mengembangkan kapasitas diri juga akan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak untuk kemajuan perempuan. Jurnalis perempuan juga akan lebih banyak mengangkat isu perempuan dalam pemberitaan sehingga kegiatan-kegiatan perempuan lebih banyak dikenal,’’ jelasnya.
FGD Perempuan dan Politik
Sebelum pemilihan pengurus dan deklarasi dilaksanakan FGD (Forum Group Discussion) dengan tema politik dan perempuan, yang dibuka Walikota Jayapura Benhur Tommy Mano. Walikota Mano mengatakan dengan terbentuknya forum ini diharapkan jurnalis perempuan di Papua khususnya di Kota Jayapura akan menjadi mitra pemerintah dalam memajukan perempuan.
‘’Peran jurnalis perempuan selama ini sudah banyak membantu pemerintah khususnya Kota Jayapura sehingga komunikasi yang sudah terjalin baik selama ini agar ditingkatkan, karena jurnalis perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan,’’ jelasnya.
FGD dengan tema perempuan dan politik ini menampilkan dua pembicara, Kristin L Mano anggota Komisi C DPR Papua dari PDIP dan Abock Busup Ketua DPW PAN Papua yang juga Bupati Kabupaten Yahukimo. Dipilihnya tema Politik dan Perempuan, menurut Ketua Panitia Evarukdijati, karena persoalan ketimpangan gender tercermin jelas dalam rendahnya keterwakilan perempuan di struktur lembaga perwakilan Indonesia. Dari total 261,9 juta penduduk Indonesia pada tahun 2017, penduduk perempuan berjumlah 130,3 juta jiwa atau sekitar 49,75% dari populasi. Besarnya populasi perempuan tersebut tidak terpresentasi dalam parlemen. Jumlah perempuan di kursi legislatif lebih kecil dibanding dengan laki-laki. (Lita/jp)