Kejahatan dalam wujud apapun akan sirna dengan prilaku baik dan berbudi oleh orang-orang yang dekat kepada Tuhan. Seorang Raja di negeri India menyimpan dendam kepada sang anak yang sangat memuja Dewa Whisnu. Raja merasa dirinya lebih hebat dari sang dewa. Namun untuk menyingkirkan sang putra secara terang-terangan tidaklah mungkin.
Akhirnya sang raja bermufakat dengan salah seorang adiknya yang memiliki jubah sakti tahan api. Raja meminta sang adik untuk memangku putranya dan kemudian dibakar dalam api unggun. Dalam atraksi ini raja berharap sang adik yang memakai jubah akan selamat sementara putra kandung raja pasti terbakar kobaran api. Namun berkat bantuan Dewa Whisnu justru terjadi kebalikannya, sang putra selamat dan si jubah sakti hangus terbakar.
Kisah ini menginspirasi masyarakat India dan Nepal pada 12 – 13 Maret setiap tahunnya merayakan HOLI . Festival dimulai dengan menyalakan api unggun di malam peralihan musim (musim semi) dan pagi harinya menggelar pesta warna untuk menumbuhkan energitas masyarakat bergembira usai berakhirnya petaka.
Cuplikan kisah inspiratif ini dituturkan kembali oleh Aish Sharma-ketua ekspatriat warga India di Medan, pada peryaan Holi yang digelar untuk ketiga kalinya sejak keberadaan konsulat jendral India Jalan Uskup Agung di Medan.
“Intinya hari ini kita Fun…” pungkas Aish.
Sementara itu Konjen India di Medan Dr. Sahila Shah sangat berbangga dengan hadirnya berbagai kalangan masyakat di Medan untuk ikut bersama merayakan Holi. Sahila berharap berbagai kerjasama dapat terjalin di masa mendatang. (ds/jp)