Pemerintah Amerika melalui salah satu program USAID yang bertajuk Indonesia Clean Energy Development (ICED) – Pembangunan Energi Bersih Indonesia, menyerahkan hasil pemodelan energi dan peta GIS multi region secara simbolis kepada Pemerintah Provinsi Sumatera pada Kamis (22/1) kemarin di Medan. Model ini dibangun oleh tim yang terdiri dari staff Bappeda, Dinas Pertambangan dan Energi, serta tenaga ahli ICED.
Sebagai model energi multi region tingkat provinsi yang pertama di Indonesia, hasil ini akan digunakan oleh Pemda untuk membuat Rencana Umum Energi Daerah (RUED) sebagaimana diwajibkan dalam Perpres No 1/2014 tentang Pedoman Rencana Umum Energi Nasional. Dengan adanya perencanaan energi yang terintegrasi, diharapkan krisis energi di provinsi Sumatera Utara dapat teratasi dengan baik.
Y. Robert Ewing, selaku Konsul Jenderal Amerika dalam sambutannya mengatakan, ”Kerjasama ini merupakan perwujudan komitmen pemerintah Amerika terhadap Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.”
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Gatot Pujonugroho memberikan apresiasi kepada pemerintah Amerika atas kerjasamanya melalui program ICED selama beberapa tahun terakhir. Gubernur berharap agar kerjasama ini dapat dilanjutkan dan ditingkatkan untuk melibatkan pemangku kepentingan yang lebih banyak di provinsi Sumatera Utara.
William R. Meade, Chief of Party ICED mengatakan bahwa selain pemodelan RUED, ICED juga telah membantu Bappeda dalam menyusun Rencana Aksi Daerah untuk pengurangan emisi gas rumah kaca di bidang energi, dan bekerjasama dengan PLN wilayah Sumatera Utara untuk memetakan Jaringan 20 KV untuk pengembangan energi terbarukan di Sumatera Utara. Retno Setianingsih, Energy Program Specialist, USAID Indonesia menambahkan, ”Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu fokus kegiatan kami, karena posisinya yang strategis di koridor Sumatera serta adanya dukungan yang baik dari pemerintah daerahnya. (rel/jp)