Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) memaknai perjalanan sembilan tahun dengan mengajak ibu menyusui untuk menyusui serentak. Kegiatan ini dilakukan serentak pada Minggu (24/4) di 15 provinsi 26 kota se-Indonesia. Tahun 2008 lalu pernah mengadakan kegiatan menyusui serentak di Jakarta yang diikuti oleh lebih dari 200 pasang ibu dan bayi. Saat ini AIMI sudah memiliki Cabang di 15 Provinsi, sehingga kegiatan bisa menjangkau lebih luas lagi.
“Perayaan HUT ke-9 AIMI kali ini kami rayakan dengan sederhana namun bermakna, yaitu menyusui secara serentak. Saat ini adalah pertama kalinya kegiatan menyusui serentak dilakukan di 15 provinsi 26 kota yang diikuti oleh pengurus AIMI dan juga ibu-ibu dari masyarakat umum. Kegiatan ini akan diabadikan oleh fotografer yang memperhatikan etika dan kenyamanan ibu dalam pengambilan gambarnya. Foto tersebut nanti diharapkan dapat membuat masyarakat semakin paham menyusui adalah hal yang normal dan wajar dilakukan dimana saja,” jelas Ketua Umum AIMI Mia Sutanto.
Mengangkat tema SEMBILAN yang diartikan SErentak Menyusui Bersama Ibu-ibu & Laktivis AIMI Nasional. Provinsi dan Kota yang terlibat dalam kegiatan menyusui serentak ini adalah DKI Jakarta, Kalimantan Selatan (Banjarmasin), Jawa Timur (Surabaya, Malang), Jawa Tengah (Semarang, Solo, Purwokerto, Salatiga), Sumatera Barat (Padang), Jambi, Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Cirebon, Depok), Bangka Belitung (Pangkal Pinang), Sumatera Utara (Medan), Bandar Lampung, Kalimantan Barat (Pontianak, Ketapang), Bali (Denpasar), Jogyakarta, Kalimantan Timur (Samarinda, Balikpapan, Bontang) dan Sulawesi Selatan (Makassar, Sorowako).
”Menyusui itu lebih dari sekedar memberi ASI, yaitu untuk kelangsungan generASI yang lebih baik. Menyusui adalah hal alamiah namun pelaksanaannya tidak selamanya mudah. Seorang ibu butuh lingkungan positif, dukungan terhadap fisik dan mental pasca melahirkan Dan, karena aktivitas menyusui adalah hal yang normal dan alamiah, untuk itu ibu tidak perlu malu menyusui bayinya. Menyusui bayi bisa dilakukan di manapun dan kapanpun, yang terpenting adalah kenyamanan ibu dan memperhatikan etika setempat,” ungkap Mia.
Meski saat ini teknologi berkembang pesat, namun masih banyak ditemukan mitos yang menurunkan kepercayaan diri ibu untuk menyusui bayinya sesuai dengan rekomendasi WHO, menyusui secara ekslusif selama 6 bulan, dilanjutkan pemberian MPASI dan tetap menyusui hingga 2 tahun. Oleh karenanya, seorang ibu menyusui sangat membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Semakin banyak orang yang terpapar informasi menyusui, semakin mudah seorang ibu menyusui memberikan hak anaknya mendapat nutrisi terbaik.
SEMBILAN dilaksanakan di ikon-ikon daerah untuk menonjolkan karakter wilayah. Di antaranya Museum Nasional Jakarta (Jakarta), Sam Poo Kong (Semarang), Halaman Istanan Maimoon (Medan), Tugu Adipura (Bandar Lampung), Benteng Vredeburg (Yogyakarta) dan masih banyak tempat lainnya.
Acara menyusui serentak seperti ini sudah pernah dilakukan di beberapa negara antara lain Malaysia, Chili, Kolombia, Meksiko, Yunani dan banyak lagi. Namun di Indonesia, masih jarang dilakukan. Dalam kegiatan SEMBILAN, partisipan mengenakan kostum hitam putih, hitam saja/ putih saja untuk memperlihatkan kekompakan dan menciptakan kesan dramatis dalam foto.
Sampai di usianya yang ke-9 ini, AMI telah memiliki 15 cabang di 15 Provinsi, 9 ranting dan 8 ranting dalam rintisan. AIMI cabang Sumatera Utara berdiri pada tanggal 20 November 2011, untuk daerah Sumatera Utara sendiri ada sekitar 3 calon ranting yang sedang proses pembentukan. Kegiatan SEMBILAN untuk daerah Sumatera Utara akan dilakasanakan di kota Medan, yang berlokasi di Halaman Istana Maimun. Kegiatan ini akan dihadiri oleh pengurus AIMI Sumut, relawan, undangan (anggota Klinik Pratama RBG – Rumah Zakat), dan perserta yang mendaftar untuk mengikuti aksi menyusui serentak ini. Selain itu ada juga konseling menyusui gratis untuk peserta yang hadir.
Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Ramdeswaty Pohan, mengatakan FJPI mendukung penuh acara yang diselenggarakan oleh AIMI. Selain sangat bermanfaat bagi peningkatan kesadaran masyarakat, kegiatan ini juga sesuai dengan visi dan misi FJPI yakni meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak. “ASI asupan terbaik untuk bayi. Melalui acara ini kami harapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI agar tidak mudah tergiur dengan berbagai macam susu formula yang iklannya sangat gencar di media massa,” tukasnya. (N/jp)