Pemerintah kota (Pemko) Medan yang sebelumnya sudah mengundurkan operasional Pasar Induk, Medan Tuntungan dari pertengahan Februari menjadi 9 Maret, kini kebijakan pengunduran pasar sayur mayur tersebut kembali dilakukan. PD Pasar menetapkan launching akan dilakukan pada 21 Maret mendatang.
Kebijakan itu diambil setelah PD Pasar kota Medan menggelar rapat dengan instansi terkait di kantor Balaikota Medan, Selasa sore (3/3). Pengunduran launching pasar Induk ini dilakukan karena masih banyak fasilitas pasar yang belum dibenahi sehingga menyulitkan akses bagi pedagang yang akan berjualan di pasar Induk.
“Sebelumnya kita sudah menggelar rapat dan kita sucah mencatat sebelum pasar diresmikan sebaiknya tiang listrik yang berada di tengah jalan akibat dampak dari jalan yang akan dilebarkan juga tiang telepon belum dicabut dan dipindahkan ke pinggir, sekolah yang berada di kawasan itu juga belum dipagar. Tentunya kita meminta agar hal ini dipenuhi segera agar tidak muncul masalah yang lain lagi,” ujar Dirut PD Pasar kota Medan, Benny Sihotang, usai rapat, kemarin.
Benny mengatakan, hingga saat ini jalan juga masih kecil dan belum dilebarkan, sehingga kalau pasar induk diresmikan maka akan membuat kemacetan. “Kalau kami dari PD Pasar sudah siap untuk melaunchingnya, tapi karena jalan belum dilebarkan, pagar sekolah belum dibenahi jadi kita putuskan untuk mengundur. Kalau dari segi pedagang sudah 90 persen selesai,” terang Benny.
Sebab saat ini dijelaskan sudah ada sebanyak 90 persen pedagang yang sudah mengambil nomer kios dan tinggal sedikit lagi yang belum mengambil nomer untuk grosir dan subgrosir. “Makanya kami juga menghargai rekan-rekan dari instansi lain saat ini juga kan sedang mempersiapkan perhelatan akbar yakni MTQ kota Medan yang akan digelar tanggal 8 Maret, makanya kita undur peresmian pasar induk setelah MTQ, sebab, fasilitas pasar induk harus sudah siap dibenahi dulu,” jelas Benny.
Diterangkan Benny, pengunduran peresmian pasar Induk ini juga sangat beralasan kuat karena untuk pemindahan pedagang dari pasar di kawasan Sutomo tidak bisa dilakukan setengah-setengah sehingga ke depannya tidak menjadi masalah baru. “Kalau pemindahan pedagang ini tidak bisa setengah-setengah, kita harus sekaligus. Masalahnya, petugas keamanan kita juga saat ini sedang terkonsentrasi untuk acara MTQ, makanya kami hanya bisa meminta kalau sudah selesai dibenahi, petugas keamanan juga ready, maka kami berharap pasar induk bisa segera difungsikan,” papar Benny.
Di tempat terpisah, Kepala Satpol PP Medan, M Sofyan usai rapat mengatakan, pihaknya sudah siap untuk melakukan pengamanan penertiban pemindahan pedagang dari kawasan pasar Sutomo ke pasar Induk dengan mensiagakan sebanyak 500 personel Satpol PP. Tinggal waktu relokasi pedagang akan ditentukan oleh PD Pasar.
“Kami sudah siap untuk melakukan relokasi pedagang. Saat ini yang terdata sama kami sebanyak 1.973 pedagang yang akan kita relokasi, sebab mereka (pedagang) yang sudah mendaftar kios dan sudah selesai proses lainnya yang ditentukan oleh mekanisme PD Pasar,” terang Sofyan.
Dikatakan Sofyan, untuk pedagang lainnya yang belum mendaftar dan kalau ada pedagang yang masih menolak maka pihaknya akan tetap melakukan upaya sosialisasi dulu. “Namun, kalau tetap mereka menolak akan kita pindahkan secara paksa. Karena mereka pedagang harus pindah ke pasar induk. Pemko Medan sudah menyiapkan pasar yang jauh lebih baik dan lengkap,” papar Sofyan.(jpA)