PEREMPUAN yang berkualitas merupakan kunci suksesnya pembangunan sebuah negara. Untuk itu perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan, pemberdayaan, dan perlindungan terhadap perempuan sebagai pilar pembangunan.
Demikian disampaikan Kepala Sub Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Sumatera Utara, H Indra Yudi dalam kegiatan Perumusan Rencana Aksi Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Propinsi Sumatera Utara bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Menurut Indra, pemerintah saat ini sangat konsern dengan kegiatan pemberdayaan peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak, karena hal ini sangat berkaitan erat. “ Kami siap mengawal bagaimana program pemberdayaan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak bisa berjalan baik, “kata Indra.
Ditambahkan Indra, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara juga selalu melibatkan kelembagaan yang ada di SKPD untuk melaksanakan setiap program yang berhubungan dengan pemberdayaan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Sementara itu, akademisi Universitas Sumatera Utara sekaligus Ketua Yayasan Untuk Perkotaan Kota Medan, Musdalifah mengungkapkan, kualitas perempuan dipengaruhi oleh banyak permasalahan. Di antaranya dalam bidang ekonomi. Menurut Musdalifah, perempuan merupakan penyumbang ekonomi keluarga dalam skala besar ataupun kecil. Ekonomi merupakan salah satu poin yang menjadi dasar penentu tingkat kesejahteraan. “Perempuan adalah orang yang paling mendapat dampak dari ekonomi. Sebagai manager keuangan rumah tangga, perempuan harus mampu mengatasi masalah kesejahteraan keluarganya. Perempuan dituntut untuk bisa melakukan pengelolaan yang baik,” kata Musdalifah lagi
Dijelaskan Musdalifah, kurangnya akses informasi pasar dan teknologi, permodalan, peningkatan sumber daya manusia, penataan kelembagaan dan jaringan serta kurangnya sensitifitas gender di masyarakat adalah masalah – masalah bagi peningkatan kualitas perempuan yang harus segera dicarikan solusinya.
Ditambahkan Musdalifah, harus ada langkah konkrit yang harus dilakukan untuk memberdayakan perempuan. Misalnya dalam pemmberdayaan ekonomi. “Kita perlu melibatkan pihak lain, salah satunya adalah dunia usaha tanpa embel-embel. Kita perlu, mencari mitra yang benar-benar sejajar, yang tak neko-nekodan mengharapkan kelompok perempuan minta jadi mitra binaan,”kata Musdalifah. (def/jp)