Broken home tak selamanya berdampak negatif terhadap individu yang mengalaminya. Apalagi sampai terjerat narkoba atau obat-obatan terlarang sebagai kompensasinya. Bagi dr Ade Veronica HY SpAn situasi yang sedikit banyak sempat dikecapnya itu justru menjadi motivasi merajut prestasi. Piala, jangan ditanya, telah banyak dikoleksi di rumah.

Ibu Kevin Arianto kelahiran Bogor 21 Maret 1954 ini memang sangat pintar menyeimbangkan irama kehidupan yang dilaluinya. Hingga segudang prestasi yang ditorehkannya itu pun melahirkan kebanggaan di hati sang ayah, A Ferry Yoedho, mantan Kadis LLAJR Sumut yang kini tiada. Duduk di bangku kuliah Fakultas Kedokteran USU di era 70-an, hari-hari mantan Kepala Instalasi Anastesi dan Terapi Intensif di RSUP H Adam Malik ini, dipenuhi kegiatan. Banyak bidang digelutinya, mulai dari kegiatan yang feminin hingga olahraga ekstrim, balapan, sepakbola, softball dan bahkan nyaris ikut terjun payung.

“Meski ikut balapan (gokart), tapi saya tidak pernah ngebut di jalanan. Makanya, papa saya bangga, karena tidak pernah ugal-ugalan di jalanan,” ujar wanita lulusan SMA Semarang yang akrab disapa Ade ini membuka kisah perjalanan hidup yang telah dilaluinya.

Dari gokart ini, alumni salah satu SMP di Palembang serta menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di Bandung ini sempat dibelikan gokart oleh ayahandanya. Gokart ini membawa berbagai predikat juara baginya. “Adik saya juga ikut balapan. Kami sering bergantian pakai gokart yang dibelikan papa,” ujar anak sulung tiga bersaudara ini.

Tidak hanya itu, Ade juga merupakan gelandang kiri saat memperkuat tim sepakbola berjuluk Mercylona yang sempat ditakuti pada pertandingan antar kabupaten/kota se-Sumut, karena selalu berhasil melumat kesebelasan wanita yang berhadapan dengan timnya ini, dengan membukukan kemenangan lima kali juara. Di tahun yang sama, dia juga aktif sebagai penyiar di salah satu radio swasta di Medan. Bergabung dalam grup band mahasiswa Fakultas Kedokteran USU. Ia selalu mengambil peran dalam masa mudanya.

“Semua saya jalani, dan asyik. Sebab, kegiatan yang saya geluti itu sebagai penyeimbang agar tidak jenuh dalam menjalani kuliah. Soalnya, masa itu penyelesaian pendidikan di fakultas kedokteran kan sampai delapan tahun,” papar mantan juara miss fotogenik di salah satu media terbitan Jakarta di era 70-an ini.

Berusaha Sempurna

Ade yang memilih spesialis anastesinya di Universitas Indonesia di Jakarta sempat mengambil ilmu konsultan di Sydney- Australia dan pernah mengikuti leadership trainning course di Selandia Baru. Uniknya, Ade yang memiliki motto “Berusaha Untuk Sempurna” ini malah sempat menjadi peragawati.

“Saya ini orangnya ingin tahu banyak hal. Makanya, saya geluti yang saya inginkan. Namun, ketika memutuskan untuk turun ke satu bidang, ya harus bisa berprestasilah. Jika tidak berbuah prestasi untuk apa ditekuni,” papar wanita Aries, bersifat idealis dan perfeksionis ini sambil mengulas senyum.

Dari semua bidang yang digeluti Ade itu, ia pernah menjalani satu profesi yang cukup unik. Ia pernah tercatat sebagai tim dokter tinju di Papua. “Saat saya bertugas di Papua, saya dipercayakan menjadi tim dokter tinju. Padahal, saya kurang suka olahraga itu. Namun, karena mereka minta tolong agar saya jadi tim dokter, ya saya penuhi,” cetus Ade yang kini menjabat Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP H Adam Malik ini.

Dan saat masih dalam rangka ditugaskan pemerintah ke Papua itu, tepatnya di Hamadi, Jayapura, tentunya setelah menamatkan kedokterannya, jiwa olahraga yang mengalir dalam tubuhnya kembali bergejolak.

“Dulu sewaktu mahasiswa tahun 1976, saya aktif juga dalam olahraga softball. Nah, saat di Papua, saya kembangkan lagi,“ kata Ade yang doyan mengonsumsi sayur dan buah ini. Kerja kerasnya mengembangkan olahraga seperti olahraga kasti itu tidak sia-sia. Tim dampingannya, berhasil menempatkan diri duduk di lima besar tingkat nasional di Jakarta.

“Usai dari Papua itulah, saya lanjutkan spesialis ke Jakarta dan hingga sekarang saya menjadi dokter anastesi sampai sekarang di RS Adam Malik Medan,” ucapnya yang seraya menutup perbincangan. (O/jp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini