Medan – Puluhan massa dari berbagai komunitas dan LSM di Medan berunjuk rasa di kawasan Titik Nol Medan, Sabtu (9/3/2024). Dalam orasinya, massa menyerukan agar kekerasan seksual terutama kepada perempuan dan anak sebagai kelompok rentan untuk segera dihentikan dengan menghukum pelaku seberat-beratnya.
Massa menilai, tidak seriusnya penegak hukum menangani kasus kekerasan seksual menyebabkan banyak pelaku kerap mengulang kembali perbuatannya, bahkan usai bebas dari penjara. Selain menyoroti kasus kekerasan seksual, massa juga menyikapi masih adanya diskriminasi upah layak bagi perempuan pekerja. Hal ini sangat merugikan perempuan karena banyak juga perempuan merupakan tulang punggung keluarga.
Lusty Malau, salah satu orator dari Perempuan Hari Ini, mengungkapkan pemerintah juga turut andil dalam diskriminasi ini. Faktor keamanan kerja dan kesempatan yang sama bagi pekerja perempuan haruslah memperhatikan aspek keadilan dan kesejahteraan, dan itu belum diakomodir dengan peraturan dan perundangan yang ada.
Di samping menyoroti hak-hak perempuan secara umum, massa juga menyuarakan tentang kondisi buruk perempuan dan anak akibat serangan dan genosida Israel di Palestina. Gizi buruk dan kematian perempuan dan anak hingga 30 ribu-an jiwa warga Palestina sudah sepantasnya seluruh negara-negara di dunia turun tangan menghentikan serangan Israel tersebut. (dj)