PERKEBUNAN merupakan potensi Indonesia yang telah lama tenar di mata dunia. Kisah panjang perkebunan Indonesia dari masa ke masa terekam di sini.
Komoditas perkebunan menjadi daya tarik utama Indonesia sejak zaman dahulu kala. Hasil kebun pulalah salah satu magnet yang mengundang datangnya bangsa asing yang kemudian menjajah Indonesia ratusan tahun lamanya.
Kisah perkembangan perkebunan terekam dalam berbagai infografis dan artefak di Museum Perkebunan Indonesia. Museum ini adalah museum pertama yang mengangkat mengenai perkebunan, lokasinya ada di Jalan Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara. Pada museum ini pengunjung bisa mengetahui sejarah, hingga berbagai teknologi yang digunakan untuk pengolahan hasil kebun.
Menginjakkan kaki di area Museum Perkebunan Indonesia (Musperin) suasana klasik terasa pada bangunan museum yang didirikan pada tahun 1916. Gedung museum ini pada masa penjajahan Belanda adalah rumah dinas direktur Algemeene Vereniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra (AVROS) atau Perhimpunan Pengusaha Perkebunan Karet di Pantai Timur Sumatera. Sementara kantor AVROS yang sekarang menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) terletak persis di seberang museum ini.Berada di gedung bekas tempat tinggal, tak heran museum ini memiliki banyak ruang seperti layaknya sebuah rumah.
Hasil perkebunan Indonesia, seperti : kelapa sawit, gula, teh, kakao, kina, lada, kopi, karet, kemiri, dan vanila telah menjadi komoditas yang mendunia. Hasil perkebunan Sumatera Utara yang paling terkenal adalah Tembakau Deli, yang pernah menjadi pembungkus cerutu nomor satu di dunia.
Museum ini nampak modern meskipun berada dalam sebuah bangunan tua. Infografis, diorama, layar TV, dan teknologi hadir melengkapi kisah sejarah, data, dan informasi terkait perkebunan yang ada di sini. Tidak hanya tentang masa lalu, museum ini diharapkan bisa mencerahkan, mengedukasi dan memberikan informasi tentang perkebunan di masa yang akan datang.
Ada pula spot menarik untuk pengunjung berfoto 3D. Sementara di lantai 2 terdapat pameran berbagai koleksi artefak perkebunan.
Masih satu kompleks dengan museum terdapat pula lokasi Science Techno Park yang dikembangkan oleh PPKS. Para pengunjung bisa belajar membuat lilin dan sabun, membuat coklat, dan aneka produk lainnya yang berbahan dasar minyak sawit.
Museum Perkebunan Indonesia melakukan berbagai inovasi yang membuat museum ini menarik sehingga generasi muda suka berkunjung dan belajar dari museum. Hal ini sesuai dengan slogan museum ini “Connecting the Past to the Future”.
Museum Perkebunan Indonesia ini didirikan pada tahun 2016 lalu, dan menjadi favorit para pelajar untuk melakukan field trip atau kunjungan luar sekolah untuk wisata edukasi. (mela/jp)