Orang-orang tua dulu selalu bilang bahwa perempuan itu harus penyabar. Sebab panjang sabar buahnya hati yang teguh, dan bisa mencegah terjadi perpecahan dan konflik. Namun keteguhan hati perempuan itu tidak membuat posisi tawarnya sebagai manusia proporsional. Penyabar diartikan sebagai orang yang harus selalu mengalah dan terpaksa mengikuti kemauan di luar kehendaknya bahkan yang terkait hal-hal substansi terkait kehidupannya sendiri. Seperti kesempatan untuk mencapai karir maksimal, pendidikan, dan pendapatan yang layak.

Tiga film ini menampik anggapan semacam itu. Meskipun berlatar berbagai profesi dan karakter yang berbeda, film-film ini membuat penonton menyadari pentingnya arti berjuang demi kehidupan lebih baik dan adil. Bahwa perempuan juga merupakan manusia pejuang, yang punya mimpi dan kemampuan yang harus diketahui semua orang.

 

BOMBSHELL

Diangkat dari kisah nyata tentang skandal pelecehan seksual bos FoX News, Roger Ailes. Para anchor yang menjadi korban awalnya tutup mulut karena tidak mau mendapat masalah dengan karirnya, hingga seorang Gretchen Carlson (diperankan Nicole Kidman), berani melawan manipulasi dan ancaman Ailes, meskipun karirnya berakhir di FoX News. Dengan keteguhannya yang dimotori rasa marah dan terluka, Gretchen akhirnya berhasil menguak skandal itu dan mendapat permintaan maaf dan uang ganti rugi sebesar USD 20 juta atau setara dengan Rp287 miliar.

UNBELIEVABLE

Apa yang terjadi jika seorang pelaku pemerkosaan yang terlalu lihai menutupi kejahatannya menzalimi seorang gadis remaja yang mengalami berbagai trauma masa kecil? Kasus itu dianggap kebohongan belaka oleh polisi. Serial Amerika Serikat yang tayang di Netflix 2019 lalu ini begitu menguras emosi. Marie Adler (diperankan Kaitlyn Dever), remaja korban perkosaan yang kesaksiannya diragukan oleh teman, keluarga, serta polisi yang menangani kasusnya akhirnya memilih bungkam dan meragukan dunia tempatnya hidup. Hingga 2 polisi perempuan dari distrik yang berbeda menemukan modus kasus yang sama dan melakukan penyelidikan lebih detil dan menemukan Marie Adler yang justru mengalami tuntutan hukum oleh Negara karena dituduh memberikan kesaksian palsu pada polisi.

MAID

Film serial ini menyoroti dengan sangat personal tokoh ibu muda yang terjebak dalam relasi toksik, suami dan juga keluarganya. Pergumulan perasaan dan himpitan ekonomi kala memutuskan untuk keluar dari lingkaran keluarga yang toksik, menjadi beban yang sangat berat. Kerja kerasnya untuk tetap waras dan punya penghasilan untuk menghidupi putri dan dirinya digambarkan sebagai pengalaman yang mencerminkan jalan hidup kebanyakan perempuan yang ingin hidup mandiri. Namun keputusannya untuk memulai hidup baru dengan caranya sendiri tidak pernah menjadi keputusan yang salah. Menjalani hidup yang berat namun penuh kebebasan mengajarkannya untuk menjadi dirinya yang kuat dan utuh. Sebuah lompatan untuk melangkah lebih tinggi bahkan untuk meraih impian masa mudanya yang telah lama dia kubur sebelumnya.

Serial Maid terinspirasi dari memoar karya Stephanie Land berjudul Maid: Hard Work, Low Pay, and a Mother’s Will. Memoar ini sendiri menceritakan kehidupan pribadi Stephanie saat ia berusia 20an dan berjuang menjadi orang tua tunggal. Maid digarap di bawah arahan Molly Smith Metzler sebagai kreator bersama sutradara Collin McKenna, John Wells, Nzingha Stewart, Lila Neugebauer, Helen Shaver, dan Quyen “Q” Tran. (jp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini