Banjarmasin – Perempuan memiliki kontribusi besar pada pembangunan daerah, terutama menggerakan perekonomian melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini ditegaskan Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kalsel, Hj Shinta Laksmi Dewi pada dialog “Peran Perampuan dalam Kemajuan Banua” Kamis (22/12), di Banjarmasin.
“Karena UMKM ini terbukti mampu menyangga perekonomian, terutama pada masa pandemi Covid-19 lalu,” kata Shinta.
Seminar yang dilaksanakan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Kalsel bekerjasama dengan Bank Kalsel dalam rangka memperingati HUT ke-15 FJPI sekaligus Hari Ibu, menghadirkan narasumber Ketua Kadin Kalsel, Hj Shinta Laksmi Dewi dan anggota DPR RI, Hj Aida Muslimah.
Shinta mengungkapkan, keberadaan UMKM mencapai 67 persen dari total inventasi yang dilakukan, dan 60 persen UMKM tersebut digawangi kaum perempuan.
“Ini membuktikan kaum perempuan mampu menggerakan dan menyangga perekonomian, termasuk di Kalsel,” jelasnya.
Menurut Hj Shinta, perempuan adalah mahluk yang istimewa, karena mampu berperan di bidang domestik maupun publik, bahkan kedua sektor tersebut, di mana mereka bisa sukses sebagai ibu rumah tangga sekaligus pengusaha yang membuka lapangan pekerjaan.
“Jadi tidak hanya sukses dengan keluarga dan usaha saja, namun juga memperbaiki ekonomi keluarga, membuka lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat,” tambah pengusaha sukses ini.
Apalagi kini pemerintah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi kaum perempuan untuk berusaha dan mendapatkan permodalan, karena tidak ada lagi sensitif gender.
Kini kesempatan terbuka luas bagi perempuan yang ingin memberdayakan dirinya, terutama membuka usaha atau bisnis baru, mengingat sudah setara dengan kaum laki-laki, ungkap Hj Shinta.
“Tidak ada lagi sensitif gender dalam kewirausahaan. Usaha itu dibangun tanpa membedakan antara laki-laki dan perempuan,” tegasnya, semangat.
Kendati demikian, Hj Shinta mengakui, kaum perempuan masih terkendala pemasaran produk UMKM, sehingga untuk maju perlu memperluas jaringan, pendampingan dan kemitraan. Ia juga mengingatkan bahwa wirausaha tidak semua memerlukan modal besar. Namun yang pasti semua bisnis atau usaha butuh kemampuan, fokus, dan dedikasi, serta terus memperbaiki produknya,” tambah Hj Shinta.
Anggota DPR RI asal Kalsel, Hj Aida Muslimah mengungkapkan, keterwakilan perempuan di bidang politik masih minim, bahkan kurang dari 30 persen, seperti yang terlihat di DPR RI maupun DPRD Kalsel. Jadi perempuan harus menunjukan kemampuan dan jangan takut untuk terjun ke dunia politik maupun pemerintahan, ungkap Aida Muslimah. Ia mengakui, perempuan memiliki potensi, namun takut bersaing dengan kaum laki-laki, terutama di dunia politik.
“Intinya kita harus percaya diri untuk bisa maju dan ikut berkontribusi dalam memajukan pembangunan di daerah maupun secara nasional,” ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini antusias.
Ketua FJPI Kalsel, Hj Sunarti menyambut baik terselenggaranya pelaksanaan seminar sekaligus silaturahmi dengan para anggota yang tergabung di dalamnya. Ia berharap semoga pemaparan dari kedua narasumber tersebut dapat memberikan motivasi bagi kaum perempuan untuk lebih maju dan berkontribusi bagi pembangunan daerah, termasuk jurnalis perempuan. (jp/rel)