Catatan Fellow Citradaya Nita 2019 (3) Final
Terima Kasih PPMN dan Citradaya Nita 2019
Akhirnya, setelah melalui berbagai tantangan, kegiatan fellowship Citradaya Nita dari Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) berhasil saya selesaikan. Saya katakan tantangan, karena saat program ini baru saja saya mulai, pandemik corona terjadi di Indonesia, dan dampaknya mengganggu rencana-rencana yang sudah saya agendakan.
Usai melakukan workshop untuk para jurnalis perempuan di Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumut dengan tema Pemberitaan Perempuan dan HIV pada 23 Januari 2020, saya sudah menyusun rencana untuk melakukan peliputan bersama teman-teman yang saya ajak berkolaborasi menulis tentang permasalahan ibu rumah tangga dan HIV. Namun apa daya pada bulan Maret, pandemik corona yang sudah merebak di dunia sejak Januari 2020, masuk ke Indonesia. Narasumber saya yang mayoritas adalah orang dengan HIV/AIDS (ODHA), sontak mengundurkan diri tidak ingin diwawancarai. Saya paham, mereka khawatir tertular virus dari Wuhan, China, tersebut, sebagaimana saya juga khawatir jika kegiatan wawancara nanti akan mencelakai mereka. ODHA adalah orang yang berisiko untuk terpapar virus apapun termasuk corona, karena imun tubuh mereka yang rendah akibat paparan virus HIV.
Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Dr Yulia Maryani juga mendadak repot karena bidang kerjanya bertepatan di penanganan penyakit menular. Rekan jurnalis yang berkolaborasi menulis untuk Citradaya Nita 2019 bersama saya, yang paling terkendala adalah Agnes, dari DAAI TV. Berita di televisi memerlukan gambar, sementara pengambilan gambar tidak dapat dilakukan. Kami harus bersabar sampai kesibukan akibat covid-19 agak mereda. Satu bulan setelah pandemik corona merebak, barulah saya bersama teman-teman bisa melanjutkan wawancara. Dr Yulia Maryani sudah bisa diwawancarai. Narasumber di Medan Plus, LSM Pendamping ODHA juga sudah bisa ditemui. Angel berita pun diarahkan ke pemberitaan terkait dampak virus corona terhadap ODHA.
Hingga awal Juni 2020, Dr Yulia mengatakan ada satu orang ODHA yang terpapar virus corona dan dirawat di rumah sakit di Medan. “Pasien laki-laki dan kondisi kesehatan bagus, jadi dapat melawan virus. Pasien sudah sembuh,” kata Dr Yulia.
Dr Yulia mengatakan, selama pandemik corona, mereka tidak dapat melakukan penjangkauan ke ODHA. Untuk itu mereka meminta LSM Pendamping ODHA yang sehari-hari berhubungan dengan ODHA dapat meneruskan untuk melakukan pendampingan.
Direktur Medan Plus Erwin mengungkapkan, kondisi ODHA yang mereka dampingi saat pandemik corona masih seperti biasa. Klien ODHA yang sudah menjalani terapi pengobatan tetap mengambil obat ARV ke layanan dan ada juga yang dibantu karena sempat terkendala penutupan akses jalan ke Medan. Medan Plus menerapkan protocol kesehatan untuk para Pendamping Sebaya, yaitu memakai masker saat keluar, sering mencuci tangan, tidak bersalaman dengan orang lain, dan lainnya.
Selama pandemik, mereka tidak dapat melakukan pendampingan ODHA yang sedang dirawat di rumah sakit karena aturan rumah sakit yang membatasi kunjungan bagi orang-orang yang tidak terlalu penting ke ruangan rawat inap.
Untuk ODHA perempuan (IRT), Erwin menyarankan agar tetap dapat menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang baik serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal serta mengurangi aktivitas luar rumah yang dapat berisiko terjadinya penularan covid.
“Dibutuhkan bahan makanan dan vitamin yang cukup sehingga ODHA dapat bertahan untuk sehat sembari tetap menjalani terapi pengobatan ARV. Maka dibutuhkan uluran bantuan dari pihak – pihak yang dapat membantu memberikan itu semua untuk mengurangi beban finansial keluarga ODHA,” kata Erwin.
ODHA di tengah pandemik, mempunyai risiko penularan yang tinggi. Apalagi ibu rumah tangga dengan HIV/AIDS yang selain harus menjaga kesehatannya sendiri, juga harus menjaga kesehatan anak-anak dan keluarganya, bahkan memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga.
Mudah-mudahan pandemik corona segera mereda. Agar dapat memberikan kehidupan yang nyaman bagi para ODHA.
Akhir kata, terima kasih kepada PPMN yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjalankan fellowship CItradaya Nita 2019, dan membuka mata tentang permasalahan ibu rumah tangga ODHA yang sebenarnya. (Khairiah Lubis)